Selasa, 30 Juni 2015

Wahai Pelaku Bid'ah, Berfikirlah ???!!









Allah berfirman dalam surah al Haqqoh ayat 44-47:
“Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) kami, niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun darimu yang dapat menghalangi (Kami) dari pemotongan urat nadi itu.
Imam ibn Katsir rahimahullah berkata didalam tafsirnya: Jika saja Nabi Muhammad seperti yang mereka tuduhkan yakni mengadakan kedustaan atas nama Allah  sehingga dia memberikan tambahan atau pengurangan pada risalah tersebut, atau dia mengadakan sesuatu yang berasal dari dirinya sendiri, lalu menisbatkan kepada Allah, sedangkan Allah  tidak pernah mengatakannya, maka Allah akan menyegerakan siksaan untuknya
Ayat yang mulia ini menegaskan bahwa Nabi kita Muhammad saja tidak boleh menambahkan atau mengurangi syariat yang telah diberikan Allah melalui malaikat Jibril alaihissalam dari atas tujuh langit. Maka tidak sepantasnya kita sebagai ummatnya menambah-nambah atau mengurangi syariat yang telah dibawa oleh Rasul yang mulia
Nabi bersabda: “Setiap perkara baru dalam agama adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan berada didalam neraka”{HR an Nasa’i}
Oleh karena itu wahai pelaku bid’ah,,,Apakah ANDA lebih BERTAQWA daripada RASULULLAH ???!!! 
Wahai pelaku bid’ah,,, Apakah ANDA lebih SHOLEH daripada RASULULLAH ???!!!
Wahai pelaku bid’ah,,,Apakah ANDA lebih PINTAR dalam hal syari’at daripada RASULULLAH  ???!!!
Wahai pelaku bid’ah berfikirlah,,,,,,,
Wahai pelaku bid’ah renungilah, suatu saat nanti ketika berjumpa dengan Rasulullah ternyata amalan-amalan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah lalu amalan-amalan tersebut lenyap karena tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah melalui lisan Nabi kita yang mulia
Wahai pelaku bid’ah,,,sudah siapkah ENGKAU dengan JAWABANMU ???!!!

Wallahu a’lam

Rujukan:       Tafsir Ibn Katsir
 Kajian Ustadz Maududi Abdulah

Penulis:          Abu Jeehan
Pekanbaru, 15 Romadhon 1436H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar